“BARANG siapa meniru suatu kaum, dia termasuk kelompok mereka,” Hadits di atas menjadi peringatan bagi umat Islam untuk tidak meniru prilaku kaum non muslim.
Valentine dihubungkan dengan hari raya Santo Valentinus dengan Cinta romantis adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis. Valentinus, adalah seorang calon uskup Roma pada tahun 143. Dalam ajarannya, tempat tidur pelaminan memiliki tempat yang utama dalam versi Cinta Kasih Kristianinya. Penekanannya ini jauh berbeda dengan konsep … dalam agama Kristen yang umum.
Dari kutipan sejarah di atas dapat diketahui bahwa hari Valentine yang dirayakan pada tanggal 14 Februari merupakan budaya dari agama Kristen. Di Indonesia, budaya bertukaran surat ucapan antar kekasih juga mulai muncul. Budaya ini cenderung menjadi budaya populer dan konsumtif karena perayaan valentine lebih banyak ditujukan sebagai ajakan pembelian barang-barang yang terkait dengan valentine seperti kotak coklat, perhiasan dan boneka. Pertokoan dan media (stasiun TV, Radio, dan Majalah Remaja) terutama di kota-kota besar di Indonesia marak mengadakan acara-acara yang berkaitan dengan valentine.
Selain budaya tersebut tidak sesuai dengan ajaran Islam. Perayaan valentin juga mendorong seseorang untuk bersikap boros. Dan pemborosan merupakan hal yang dilarang dalam Agama, seperti yang tertera dalam QS Al-Isra 26-27.
‘’Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang terlantar dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghamburkan hartamu secara boros, sesungguhnya orang yang hidup berlebihan (boros) adalah saudara-saudara syaitan. Dan Syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya’’. (QS. Al-Isra 26-27).
Jadi sebagai seorang muslim kita harus yakin bahwa ajaran Islam adalah ajaran yang benar. Dan sepatutnya seorang muslim tidak meniru prilaku umat non muslim. Keyakinan bahwa ajaran Islam adalah benar dan sempurna tertuang dalam surat Al Maidah ayat ke tiga.
“Hari inilah Kusempurnakan agamamu ini untuk kamu sekalian dengan Kucukupkan NikmatKu kepada kamu, dan yang Kusukai Islam inilah menjadi agama kamu.” (Qur’an, 5: 3). (***)
2 responses to “Valentine Menurut Islam”
kunto
Februari 14th, 2010 pukul 07:06
gw bkn org yg pham islam s. tp yg gw tau hari vlntain itu adalah perayaan u/ ksih sayang. kita ambil cntoh lain. hari ibu ada g d islam? hari ayah? stau gw g ada. tp kita boleh ngrayain krn esensinya sesuai ajaran islam, syang terhadap ibu dan ayah.
valntain esensinya adalah prayaan kasih sayang, dn dlm islam ksih syang it’s oke. jadi knapa ada diskriminasi trhadap vlentain?
boros. wkt idul fitri bnyak orang blanja baju baru bs dsbut boros dong. bli bunga wkt hari ibu jg dsbut boros. ngrayain ulang taun jg bs dsbut boros. selain boros itu relatif, hampir sgala yg kita lakuin y ngluarin duit.
mngikuti kbiasaan kaum lain. gw s ngutip perkataan gusdur aja yg intinya islam bisa maju, berkembang, eksis ketika bisa berbaur dgn budaya stempat. sperti ketika islam msk indonesia. tau y ada perpaduan kbudayaan jawa dgn islam (plajaran sjarah wkt SD).
bwt gw g mslh org yg mau mrayakan atau mnentang vlentain (ini persepsi msng2 aja). satu hal yg gw tekankan u/ yg mnentang dgn alasan mngikuti kaum non muslim adalah pacaran bkn brasal dari islam kn, kbiasaan ini muncul dari budaya barat! tlong konsisten! jgn jd kaum munafik.
di2et84
Februari 14th, 2010 pukul 12:00
mm maaf yah, tlg dong bhsnya agak di rendahkan dikit,.. mungkin kalo untuk yg bca agak sedikit sara,, betul kt ente semua punya persepsi msg2 inikan cuma sharing aj toh tidak merugikan mungkin ada kaum yang munafik atau tidak jd tidak ada masalah dong mngkin kita bisa petik hikmahnya dari mereka yg mau ikutin atau tidak itu urusan mereka mungkin bisa kita petik hikmahnya saja.. terimakasih sudah mengunjungi blog sya.. mdh2n tidak ada salah kaprah diantara pengunjung dan penerima .. slm kenal dari saya